Papi, Bawa Aku-

Papi, Papi pernahkah memaki wanita yang datang menemui Mas? 

Karena menurut orang-orang, harusnya lelaki lah yang datang. 

Papi, pernah kah melihat Mami menangis sepanjang jalan seperti perempuan gila hanya karena takut ditinggalkan Papi? 

Sebab Aku, gadismu yang kau tinggalkan, melakukannya. 

Papi, Aku bodoh

Aku begitu mencintai laki-laki yang aku kira akan selalu sesuai dengan harapanku. 

Aku kira ketika Aku dan lelaki itu saling mencintai, kami tak akan saling meninggalkan, nyatanya aku salah, Pi.

Seseorang bisa semudah itu meninggalkan tanpa berfikir 2 kali hanya karena lelah. 

Tapi seperti yang pernah Papi ajarkan, Aku tak pernah meninggalkan siapapun. 

Papi, Aku hancur tadi malam.

Hancur sekali, orang rumah panik, aku seperti hidup namun tak bernyawa

Baru kali ini aku benar-benar mati

Tak pernah kau ajarkan bahwa memaknai cinta terlalu dalam membuat kita meninggal di tengah jalan

Nyatanya cinta tak selalu menjadi penyelamat kehidupan

Cinta juga mematikan hidup orang, Pi

Papi, seandainya Papi masih ada, maukah menjadi sandaranku? 

Sebab sejak lelaki itu pergi, duniaku runtuh, aku kembali dari 0. Aku memanggil semua orang tak ada yang datang, ternyata memang aku sendiri

Hancurnya luar biasa, ingin mati adalah hal terbesar, aku sendiri, aku ternyata memang masih sendiri

Perih ku lewati semak-semak penuh duri

Aku memang diciptakan untuk sendiri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

-kelam